Senin, 25 Februari 2013

Maybe you are not my Mine

Diposting oleh Unknown di 23.40

            Cinta…

Mungkin untuk sebagian orang itu adalah sebuah kisah yang sangat indah.Tapi entah mengapa bagiku itu adalah suatu hal yang menyakitkan dan menakutkan.Berulang kali aku menjalin asmara namun akhirnya kandas juga di tengah jalan.Pacar pertamaku meninggal karena Kanker ganas di paru-parunya.Setelah dia meninggal aku mencoba menjalin hubungan dengan beberapa pria.Tapi akhirnya pupus juga.Aku mengakhiri hubunganku karena bermacam-macam hal,ada yang gara-gara pacarku selingkuh,dia di jodohkan orang tuanya,dan yang terakhir karena hubungan kami tak direstui.

Setelah melewati berbagai macam sakit hati karena putus.Aku pun memilih untuk sendiri.Kehidupanku mulai berantakan.Aku jadi sangat emosional,jarang ada dirumah.Waktuku seluruhnya aku gunakan unutk berdiam diri ditempat yang dulu sering aku kunjungi bersama mantan kekasihku.Aku selalu berharap dia tiba-tiba muncul,dan memelukku serta meredakan air mataku.

Ibuku sering sekali member nasihat tentang sikapku yang seperti itu.Beliau sering mengatakan kalau dia bukanlah segalanya dalam hidupku.Aku harus terus melanjutkan hidupku tanpa dia.Aku nggak pernah mendengarkannya,aku Cuma diam saja.

Hingga suatu hari aku mendapatkan pesan singkat dari orang yang tak pernah aku duga sebelumnya.Dia adalah Zidan,teman lamaku.Memang aku tak pernah lagi berhubungan dengan dia setelah Hp ku hilang.

Aku pun mencoba mengingat-ingat seperti apa wajahnya.Ah,,,dia si hitam manis yang lucu itu.Iya,senyumannya itu yang membuat aku terpesona padanya,dan suaranya itu yang selalu membuat aku deg-degan saat berada disisinya.Ah,,ada apa ya.Kenapa dia sms aku?

“Kamu dapat nomerku darimana?” Kataku dalam pesan singkatku

“Oh,,adalah.Tapi rahasia!!Bagaimana kabarmu may?”

“Aku baik-baik saja kok zid,Cuma agak sedikit galau aja sih”

“Lho galau kenapa?Pasti karena pacarnya ya??”

“Nggak kok,aku baru saja putus.”

“Kenapa may?”

“Ya adalah alasannya.”

“Jangan sedih may.cerita saja sama aku”

“Iya kapan-kapan aja kalau ketemu,nggak apa-apakan zid kalau kita ketemu?Lagi pula aku jjuga kangen ngobrol bareng lagi sama kamu.”

“Nggak apa-apa kok may.Nanti kita atur aja baiknya kapan.”

Hadirnya zidan mulai bisa menghapus rasa sedih di hatiku.Perlahan-lahan aku mulai bisa menerima kenyataan kalau aku dan mantanku memang tidak ditakdirkan untuk bersama.Dan hal itu nggak mungkuin bisa kita paksakan.Aku kembali mulai menata hatiku unutk menemukan pelabuhan terakhir untuk cintaku.Aku ingin menjalin hubungan yang serius.Bukan hubungan untuk pacaran.Dan ini adalah terakhir kalinya aku akan membuka hatiku.

Aku membuat janji untuk bertemu dengan Zidan di menara kudus jam 03.00 sore,sepulang aku dari semarang.Sepanjang jalan tak henti-hentinya aku tersenyum sendiri.Aku deg-degan,apa dia masih sama seperti dulu waktu kita bertemu?Atau sudah berubah jadi lebih keren?Ah,,aku bingung memikirkannya.

Sampai di menara kudus aku menghampiri masjid untuk shalat Ashar.Aku pun menunggu dia didalam masjid.Aku coba mengirimkan pesan ke dia.

“Zid,kamu dimana?aku sudah di Masjid menara.Cepat ya,aku takut nggak ada kendaraan waktu pulang nanti.” Kataku dalam Pesan singkat itu

Tak lama kemudian Hp ku bergetar karena ada sms.Akubuka SMS itu.

“Aduh may,,,maaf ya!!Aku lupa,ternyata ada kegiatan mengaji di Pondok.Kamu mau nggak nunggu aku sebentar?Cuma sebentar kok ngajinya!!” Balas Zidan lewat SMS.

“Ya sudah kalau gitu,aku tunggu kamu di Masjid.”

Sebenarnya aku nggak suka harus menunggu dia di menara seperti ini.Aku takut bertemu lagi dengan mantan kekasihku yang rumahnya hanya beberapa meter dari sini.Tapi mau apalagi coba,Zidan sekolahnya disini.Mana mungkin bisa bertemu ditempat lain.Akhirnya aku menunggu dia sampai sejam.Selintas ada seorang laki-laki mirip dia berjalan dihadapanku.

“Drrrttt…..Drrrrtttt…….” ternyata ada sms masuk

“Kamu dimana May,aku sudah di Masjid Menara nih” Isi pesan SMS dari dia.

Aku nggak membalas SMS dari dia.Langsung saja aku menghampiri dia yang ternyata ada di Masjid bagian depan.Belum sampai aku menghampirinya,dia sudah berjalan kearahku dan meminta aku untuk mengikutinya dari belakang.Aku pun menurutinya.

Ternyata dia benar-benar sudah berubah,berbeda dengan Zidan yang pertama aku kenal.Dia sudah tampak dewasa sekarang.Cara dia berjalan,berbicara.Ah,,hatiku semakin berdebar-debar dibuatnya.Yang aku rasakan bingung sekali saat itu.Aku ingin bicara,tapi rasanya tenggorokanku seperti tersekat sesuatu.Apalagi saat duduk berhadapan dengan dia.Subhanallah,,,dia begitu indah ternyta.Rasanya dadaku semakin sesak untuk bernafas.

“Mau minum apa may?” Tanyanya sambil tersenyum kepadaku

“Oh,,nggak usah…Aku nggak haus kok”

Ya Allah,bagaimana aku bisa minum.Sedangkan untuk bernafas saja aku seolah berusaha setengah mati!!Dia indah sekali,lebih dari apapun.

Dari awal sampai akhir percakapan,aku nggak banyak bicara.Aku terus saja terfokus dengan mata dan senyumnya.Sampai berulang kali dia memintaku untuk tidak terus menatap matanya seperti itu.Waktu sampai dirumah,aku tak henti-hentinya tersenyum didepan kaca.Entah kenapa baying wajahnya selalu saja membayang di fikiranku.Apa aku jatuh cinta sama dia ya?Ah,,nggak mungkin perasaan lama yang aku pendam itu muncul lagi.Mungkin hanya perasaan sesaat saja.

Hingga beberapa waktu perasaan itu masih saja menyelimuti fikiranku.Semakin hari semakin intens saja aku berkomunikasi dengan dia.Kadang iseng-iseng aku buka fbnya,aku lihat apakah dia punya pacar.Ah,,semakin deg-degan aja aku dibuatnya.Sepertinya benar,aku mulai suka dengannya.

Suatu hari aku coba menyatakan perasaanku kepadanya.Dia menjawab bahwa dia hanya menganggapku sebagai adik saja,dan nggak lebih dari itu.Tapi aku nggak menyerah begitu saja,aku mencoba cari tau wanita seperti apa yang di sukainya.

Sejak saat itu aku mulai belajar untuk berjilbab,belajar membaca dan menulis Al-Qur’an,dan mempelajari Ilmu agama yang lainnya.Aku berharap suatu saat nanti hatinya bisa berpaling sedikit untukku.

Berbulan-bulan aku menanti,ternyata hasilnya juga sama.Hanya sebatas Sahabat.Aku mulai menyerah saat itu.Aku yakin nggak ada ruang lagi untukku,aku pasrahkan semuanya kepada Allah.

Pada suatu sore,ibu mengajakku berbicara di ruang tamu.

“May,berulang kali pemuda datang ke rumah untuk meminangmu.Kenapa masih saja kau tolak?”

“Jelas aku menolaknya,aku tidak mencintainya Bu,,”

“Cinta itu kan bisa datang ketika kalian bersama?Cobalah kamu buka hati kamu,sedikit saja untuk dia.”

“Maaf Bu,tetap tidak bisa…”

“Apa sih kurangnya pemuda itu?Dia pemuda yang baik,mapan,pintar,soleh dan juga sayang keluarga.Apalagi yang kamu cari?”

“Aku tidak mencari apa-apa,hanya hatiku saja yang belum klik dengannya. Aku terlanjur mencintai pemuda lain Bu…”

“Siapa lagi?Apa kamu masih mengharapkan cinta Hakim?Dia saja tidak pernah mau memperjuangkan cintanya.Dia tak akan pernah bisa memperjuangkanmu di depan keluarganya!”

“Bukan,bukan dia Bu.Ya sudahlah,untuk saat ini aku belum menginginkan menjalin hubungan dengan siapapun.Suatu saat nanti kalau memang jodoh sudah mempertemukan,pasti aku akan mendapat pasangan.”

“Tapi jodoh itu nggak akan datang dengan sendirinya jika kamu terus menolak setiap pemuda yang datang meminangmu nak!”

“Sudahlah bu,tak perlu ibu khawatir seperti itu.Semua ada waktunya,percayalah…!”

Akhir-akhir ini memang aku sering berdebat dengan ibuku mengenai pemuda-pemuda yang datang untuk meminangku.Sedangkan aku masih saja menolak mereka. Hatiku terlanjur telah terpikat oleh kesolehan seorang pemuda,yaitu Zidan.Dan sulit bagiku untuk berpaling menjauhinya.Aku sendiri masih menunggu kepastian dari dia,apakah dia mencintaiku atau tidak.

Aku mencoba membuka FB dia,ada satu komentar di fotonya.

kang zidan sangar eg!! pantesan mbk chacha kesemsem (Suka)!!!” kata seorang pengguna FB yang bernama Eza.

“eech,,,,selly,,,” Komentar balasan dari Chacha.

Aku penasaran,akhirnya aku buka FB yang bernama Chaca itu.Aku mencoba melihat fotonya.Subhanallah,dia gadis yang cantik sekali.Dia seorang siswi MA,dan sepertinya dia dari keluarga yang terpandang.Aku ingat-ingat lagi,ternyata dia adalah gadis yang pernah dipasang fotonya sebagai foto profil akun FB mas Zidan.Seketika itu juga aku nggak bisa bicara apa-apa,air mataku mengalir memandangi foto gadis itu.Dia gadis yang sempurna,pantas mas Zidan tak pernah memilihku.

Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan,seluruh dayaku serasa hilang melihat kenyataan ini.Apakah ini jawab dari lamanya penantianku,jawab dari segala sesuatu yang telah aku alami?Ya Allah,kenpa hal seperti ini terjadi lagi,untuk kesekian kalinya selalu begini.Kenapa kenyataan ini datang disaat aku benar-benar memantabkan hatiku untuknya?Dan sekarang apa yang harus aku lakukan?

Aku seperti ada dalam persimpangan sekarang.Perasaanku sudah tak berbentuk lagi,aku tak ingin kembali ke rumah.Aku tak ingin dinikahkan.Karena pasti cereitanya akan sama dengan kisahku sebelumnya.Aku malu pulang ke rumah.Aku tak ingin menjadi beban fikiran ibu untuk kesekian kalinya.Di sisi lain aku mendapatkan tawaran untuk menjadi pekerja seni di Paris.Ya Allah,apa yang harus aku pilih.

Malam ini akupun menunaikan Sholat Tahajud,berharap ada petunjuk dari yang Maha mengetahui atas pertnyaan yang mengusik fikiranku saat ini.

Keesokan harinya aku ikut ibu kerumah Saudara,disana ada acara tahunan untuk menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW.Hari ini 25 Januari 2013,tepat 2 tahun 3 bulan kami bersama.Hari ini hari penentuan tentang penantianku. Aku mengirimkan pesan singkat padanya.

“Wah kak,seru tradisi Meron kak!!” Kataku memulai pembicaraan

“Oh iya kakak,tradisi itu dapat juara 3 di STAIN..” Balasnya

“Masa sih kak?”

“Iya ada anak pati dik.Juara 1 nya kan anak Papringan dik.Hehe”

“Oh dia,adik nge fans kok kak sama dia!”

“Ciieeeeee adik.”

“Hehehe..Saudara pada bawa pacar semua,Cuma adik yang single”

“Kanapa?Adik iri?

“Nggak kok kak,adik iri sama yang udah nikah dan punya anak.”

“Makanya cepat nikah,nah punya anak.”

“Ntar kak,adik masih nunggu kepastian.”

“Kepastian dari siapa dik?”

“Dari anak Papringan kak (maksudku adalah kepastian dari dia)”

“Kalau dia nggak mau?” Deg,langsung lemas aku membaca sms itu.Seolah dunia akan hancur saat itu juga.

“Ya nggak usah nikah kak.” Jawabku.

“Lho,kok gitu dik?Kan katanya banyak yang ngajakin adik nikah?

“Nikah kan bukan untuk sementara kak,nikah itu untuk selamnya.Adik nggak mau menikah tanpa didasari perasaan cinta.Memang banyak kak yang datang.Tapi sayangnya nggak ada yang bisa memenuhi persyaratan adik.”

“Tapi kan orang yang lebih baik dan sempurna dari pada dia kan banyak?”

“Aku nggak mencari kesempurnaan kak,yang penting dia bisa menjadi imam yang baik untuk adik dan juga dia memperbolehkan adik untuk merawat orang tuanya serta orang tua adik suatu saat nanti.”

Ternyata setelah itu nggak ada jawaban sms dari dia.Aku pun sekedar basa-basi lagi mengirimi pesan dia.Aku pun bertnya tentang kembarannya,aku berniat menceritakan apa yang aku rasakan ke dia.Dia menjawab nanti ya dik.Aku pun menunggunya hingga pukul 21.00 malam.Semalam itu aku hanya tertidur 10 menit,aku bangun dan menunaikan Sholat Thajud dan mengaji.Berharap keputusan yang aku ambil tidak salah langkah dikemudian hari.Aku mengemasi pakaianku ke koper,semua surat-surat penting aku masukkan juga.Aku pamit ke Ibu untuk pergi ke kota Jogja Menuntut Ilmu.Tapi sebenarnya aku berangkat ke Paris hari itu.

Pukul 06.00 aku berdiri di pintu bandara.Masih terasa sesak sekali dadaku menahan kesedihan ini seorang diri.Ingi aku melihatnya sekali lagi,melihat dia tersenyum.Ingin aku kembali ke masa 2tahun 3bulan 1hari yang lalu,Saat kita pertama jumpa.Saat pertama aku melihat senyumnya.

Mungkin aku salah,cinta tak mungkin bisa dipaksakan.Satu saat nanti semua akan mengerti arti dari kepergianku saat ini.

Untuknya,saat kamu baca cerpen ini.Mungkin aku ada di jantung kota Paris.Menyanyikan sebuah lagu yang harusnya aku nyanyikan untukmu.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Imajinasi Lilin Kecil Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting