Hari ini aku singgah ke kota mu. Untuk pertama kalinya aku
menghirup oksigen yang sama dengan yang kau hiru. Hmm… begitu melegakan. Bahkan
aku tak merasakan lagi tumpuka rindu yang menggumpal di dadaku. Mungkin saja
oksigen dari kotamu telah mengencerkannya, kemudian menguapkannya menjadi
kenangan-kenangan yang tergantung di atap kota ini.
Hari ini aku singgah ke kotamu, tapi tanpa kamu. Aku berjalan
sendiri menyusuri jalan yang mungkin telah kau telusuri (untuk kembali padaku?).
begini yan rasanya keluar di dunia yang luas tanpa kamu ada disampingku. Aku merasa
seperti orang buta yang tersesat. Dan ini jauh lebih mengerikan daripada aku
tersesat dalam ingatan tentangmu.
Hari ini aku singgah ke kotamu. Berharap kau ada di seberang
jalan sana. Membuka tanganmu lebar-lebar, untuk menyambutku yang (pasti) akan
menghambur dalam pelukmu.
Hari ini aku singgah ke kotamu. Dengan membawa segenap rindu
dan air mata yang lama ku tahan. Ku harap hujan datang sebagai peluruh seluruh
duka. Hingga pelangi bahagia membawa kita pada kenangan indah pada hari esok.